Sebuah nama bukan RASIS.

CURS, curs mungkin bukan rasis atau apalah yang biasa orang sebut. Tapi kami sahabat, kami seperti keluarga, seperti pacar, atau apalah yang kalian anggap kami sungguh erat, sungguh dekat, sangat berteman

CURS dimulai ketika masa putih abu kami, itupun belum lama, kami memulai curs pada 23 November 2011, awal nama curs itupun tak sengaja, hanya dari ejekan guru saja yang menjadikan kami ini adalah curs. Maksud ejekan itu adalah, dulu ketika masa sekolah, jika kami kumpul kami selalu membuat kegaduhan selalu bising membuat onar ada saja ulah kami, sehingga guru menyebut kami curut, curut curut dan curut berevulusilah kami menjadi curs.

Awalnya kami tidak berteman dekat, hanya berteman sebatas kenal saja tapi karena kami satu tongkrongan sewaktu istirahat disitulah kami berasal, Dida Firdaus, Kahfi Faturahman, Dechniar Andreyana, Fadril Surahman, Hezky Akmalio, Dennis Ryanta, Nicholaus Yoki Indra Prayoga dan Gumilar Sebastian, sebetulnya masih banyak dari kami tapi mereka tidak selalu bersama kami bisa diibaratkan seperti pelengkap atau pemain cadangan kah itu.

Kami berteman tidak mengenal kaya miskin tampan cantik buruk tetapi bagi kami kami semua tampan, kami semua banyak uang walaupun dompet kami apa adanya, tapi kami pede tidak tau malu tidak tau diri, selalu membuat keramaian ketika kami kumpul, tertawa keras dimana saja kami mau. Bukan sok nakal tapi memang kami begini, hampir semuanya satu sifat.

Persahabatan kami semakin erat ketika kami lulus dari sekolah kami, tetapi kami berpisah cukup lama karena kesibukan masing-masig dan mungkin melupakan persahabatan ini, tapi entah dari mana kami berkumpul kembali dan semakin erat persahabatan kami. Jika kalian membaca ini tolong ingat pesanku disini, aku ingin berteman dengan kalian selayaknya sahabat dan persahabatan ini seperti keluarga melebihi pacar. Karna aku baru merasakan memiliki sahabat seperti kalian. Mungkin memang ini berlebihan tapi memang begini, kami memang sungguh erat persahabatan.